(Press release KBRI Roma)
KBRI Roma pada tanggal 17 Mei 2009 berpartisipasi pada Festa dei Popolo ke-18. Kegiatan tersebut diselenggarakan bersama oleh Missionari Scalabriniani, Propinsi Lazio dan Pemda Roma. Festa dei Popolo adalah Pesta Rakyat tahunan khusus diperuntukkan bagi kalangan imigran yang bermukim di Italia. Selama tiga tahun terakhir, kegiatan tersebut diselenggarakan di depan Basilika San Giovanni, sebuah basilika (gereja) tertua yang berarsitektur Romawi di Italia yang dibangun pada tahun 5 Masehi.
Tujuan Pesta Rakyat tersebut adalah untuk memperlancar proses integrasi kaum imigran dengan masyarakat Italia. Presiden Propinsi Lazio, Luca Zingaretti dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, mengatakan bahwa Pemerintah Lazio ingin melembagakan sebuah kerjasama dengan masyarakat imigran. Karena itu, semua imigran yang berdomisili secara resmi di Italia tidak perlu merasa khawatir. Sementara itu, Federi Rocca, yang mewakili Walikota Roma, mengatakan bahwa Pemerintah Roma ingin menjadikan kota Roma sebagai kota yang multi-etnis. Pemda Roma terus mempromosikan pendekatan integrasi kepada kaum imigran meski harus menempuh jalan sulit. Pemda Roma juga mengharapkan dapat berkerjasama dengan negara-negara asal imigran untuk bahu-membahu mendorong proses intergrasi tersebut .
Festa dei Popolo tahun ini, diikuti oleh 40 kelompok imigran dari 29 negara. Para peserta, selain membuka anjungan promosi dan anjungan makanan, juga ikut mengisi pentas budaya. Tidak seperti para peserta dari kelompok-kelompok imigran lain di Italia yang umumnya beragama Katolitk, peserta dari Indonesia pada Pesta Rakyat ini diwakili Kelompok Oikumene, yaitu sebuah kelompok kebaktian masyarakat Indonesia di Roma yang anggotanya terdiri dari penganut Katolik dan Protestan serta ditambahkan beberapa penganut Islam untuk mengisi kegiatan tersebut.
Anjungan promosi Indonesia, menampilkan berbagai bahan promosi budaya, pariwisata dan produk-produk kerajinan (UKM) dan dipandu oleh masyarakat Indonesia di Roma yang menggunakan busana nasional. KBRI Roma juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyebarluaskan informasi mengenai rencana penyelenggaraan Bazar Indonesia 2009 pada tanggal 9 Juni yang akan datang, serta mempromosikan Pameran Produk Expo Indonesia yang akan berlangsung pada bulan November 2009 di Jakarta. Sesuai catatan, Anjungan Indonesia dikunjungi oleh lebih dari 1.000 pengunjung, termasuk Pimpinan Missionari Scalabriniani dan Wakil Walikota Roma. Pengunjung Pesta Rakyat tahun ini, secara keseluruhan diperkirakan mencapai 5.000 orang.
Anjungan Makanan Indonesia menyajikan nasi goreng yang diramu dan dikemas secara menarik oleh Ibu Paula Ferni Unu. Pada tahun 2008 lalu, Ibu Paula mendapat penghargaan khusus sebagai juara satu umum pada Lomba Masak Internasional di Napoli, Italia.
Para pengunjung, yang sebagian adalah para wisatawan asing yang sedang menikmati musim panas di Roma, tampaknya menyukai masakan Indonesia sehingga Anjungan Makanan Indonesia hanya sempat dibuka untuk beberapa jam karena persediaan makanan habis.
Sementara itu, pada pentas budaya sore hari, Indonesia menampilkan tarian poco-poco. Pentas budaya Indonesia tersebut menarik perhatian para pengunjung karena keragaman pakaian dan iringan musik yang energetik. Lebih dari itu, dalam pengantarnya, pembawa acara menyampaikan bahwa pertujukkan tari poco-poco dari Indonesia mewakili budaya, etnis dan agama yang berbeda-beda di Indonesia tetapi tetap bersatu. Disampaikan juga bahwa kelompok imigran semestinya juga bersatu dalam kedamaian. Seusai tarian, pembawa acara juga meminta seorang peserta poco-poco yang berpakaian kerudung untuk tampil ke panggung menerima penghargaan dan sekali lagi diumumkan bahwa peserta dari Indonesia, termasuk seorang wanita muslimah yang perlu mendapat apresiasi dari semua pengunjung.
Di Italia saat ini terdapat 4 juta imigran, dengan lebih dari 150 kelompok. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kelompok imigran yang aktif terlibat dalam Festa dei Popolo, antara lain, adalah Albania, Angola, Brazil, Ekuador, Kolumbia, Madagaskar, Mauritius, Peru, Philipina, Romania, Ukraina dan Venezuela. (Sumber: KBRI Roma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar